Selasa, 04 Maret 2014

Catatan Kecil Untukku dan Untukmu, Kawan :')

            Suatu hari datang 1 sms kepadaku, yang kurang lebih isinya seperti ini “ Assalamu’alaikum ukhti, bisa bantu isi mentoring di kampusku ngga?”. Seketika itu aku pun langsung menyetujui setelah adanya kesepakatan tempat dan waktu mentoring yang ternyata diadakan seminggu sekali.

            Seiring dengan berjalannya waktu, mentoring pun berjalan dengan lancar, yah walaupun yang hadir bisa dihitung dengan jari. Berbagai macam alasan mereka lontarkan ketika izin tidak hadir mentoring.

            Suatu sore, terjadilah percakapan antara aku dan temanku. Dia bercerita bahwa disana kekurangan SDM untuk membimbing adik-adik kelas, walau sekedar untuk sharing syar’i. Namun setelah ia menceritakan semua, aku dapat menyimpulkan sesuatu, ya bukan kekurangan, namun lebih tepatnya banyak dari mereka yang kurang percaya diri dalam menyampaikan sedikit ilmunya. “ Gue ga mahir tentang agama, malu gue kalo nanti banyak yang nanya”, “ Jangan gue deh,nanti gue yang ngasih tau, tapi gue juga yang ngelakuin kesalahan itu”.

            Mungkin ada dari kita yang merasakan seperti itu, bahkan bukan ada, tapi banyak. Wahai kawan, ingatkah kita akan hadits Rasulullah yang artinya “Sampaikanlah dariku walau hanya satu ayat”? Seorang sahabat Rasul , Muadz bin Jabal pun pernah mengatakan “Terimalah kebenaran dari setiap orang yang membawanya, meskipun orang tersebut kafir atau pendosa. Dan berhati-hatilah terhadap penyimpangan orang yang berilmu”.

            Relakah kita melihat saudara sesama muslim mendapat kebenaran dari seorang kafir? Dan kita sebagai saudara mereka malah melenggang angkat tangan tak hiraukan apa yang mereka butuhkan. Padahal, kalau bukan kita, siapa lagi?

            Ustadz Sa’id Hawa menggambarkan pada kita proses untuk menjadi orang yang benar, dalam karyanya yang berjudul Tazkiyatun Nafs. Terdapat empat proses yaitu benar dalam niat, benar dalam tekad, benar dalam berkomitmen, dan benar dalam bekerja. Semoga kita termasuk ke dalam orang-orang yang selalu berusaha menjadi orang yang benar.

            Jika kita merasa ilmu ini tak cukup untuk dibagi, maka mari sama-sama kita terus mencarinya, bagai harimau yang kelaparan, dia rela berjaga siang dan malam agar mendapatkan mangsa yang ia butuhkan untuk kelangsungan hidupnya. Allahu a'lam bisshawaab

Sungguh diri ini hanya insan yang lemah
Yang hanya bisa berusaha dan terus berdoa
Agar Engkau senantiasa meridhoi setiap langkah
Namun yang ku khawatirkan diri ini, tak mampu membedakan
Kesucian dan bisikan syaitan

Jakarta, 4 Jumadil Awwal 1435 H
Dengan seluruh cinta untukMu
Hamba Allah yang penuh dosa

@istifatmasarii

Tidak ada komentar:

Posting Komentar